Merangkai Storyline untuk Pengabdian Terbaik melalui Agen Perubahan


Jakarta (27/2) Kemendikbudristek menggelar ajang diskusi agen perubahan yang diikuti oleh agen perubahan Kementerian. Ajang diskusi ini menghadirkan narasumber Didi Wahyudi Koordinator SPIP dan Reformasi Birokrasi BPKP. Mengutip tagline Didi, peran agen perubahan dalam mengimplementasikan core values ASN BerAKHLAK: merangkai storyline untuk pengabdian terbaik. Dalam konteks birokrasi, agen perubahan berkaitan dengan upaya mengubah struktur atau tatanan sosial di sebuah organisasi. Individu/kelompok terpilih yang menjadi pelopor perubahan dan sekaligus dapat menjadi contoh dan panutan (role model) dalam berperilaku yang mencerminkan integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan organisasinya dapat menjadi agen perubahan.

Dikutip dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014, Agen Perubahan berfungsi:

1.    memengaruhi seluruh pegawai di lingkungan unit kerjanya masing-masing tentang pentingnya perubahan unit kerja menuju ke arah unit kerja yang lebih baik

2.    mendorong dan menggerakkan pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan menuju ke arah unit kerja yang lebih baik

3.   memberikan alternatif solusi kepada para pegawai atau pimpinan di lingkungan unit kerja yang menghadapi kendala dalam proses berjalannya perubahan unit kerja menuju unit kerja yang lebih baik

4.    memperlancar proses perubahan, terutama menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak yang ada di dalam dan pihak di luar unit kerja terkait dengan proses perubahan

5.    menghubungkan komunikasi dua arah antara para pegawai di lingkungan unit kerjanya dengan para pengambil keputusan

 

Selanjutnya, Didi mengutip konsep budaya Edgar Schein - Organisasi tidak mengadopsi budaya dalam satu hari, melainkan terbentuk pada waktunya sebagai karyawan melalui berbagai perubahan, beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan memecahkan masalah. Ada tiga tingkatan dalam budaya organisasi.

1.   Artefak adalah karakteristik organisasi yang dapat dengan mudah dilihat, didengar, dan dirasakan oleh individu secara kolektif.

2.   Nilai merupakan budaya organisasi adalah nilai-nilai karyawan.

3. Nilai Asumsi adalah nilai-nilai yang diasumsikan dari karyawan yang tidak dapat diukur tetapi membuat perbedaan pada budaya organisasi.

 

Core values ASN BerAKHLAK merupakan tujuh nilai budaya organisasi yang sudah harus terimplementasikan dalam budaya kerja. Dalam implementasi nilai ASN BerAKHLAK, agen perubahan memegang peranan penting karena menjadi pelopor perubahan dan sekaligus dapat menjadi contoh dan panutan (role model) dalam berperilaku di organisasi.

 

Dalam ajang diskusi agen perubahan ini dilakukan monitoring terkait rencana tindak yang sudah dilakukan 2023 dan rencana tindak lanjut 2024. Dampak dari dilakukan perubahan dalam rencana tindak agen perubahan merupakan hal menjadi bahan diskusi. Isu utama organisasi yang akan diintervensi untuk dilakukan perubahan juga mulai dipetakan sehingga dihasilkan rencana tindak agen perubahan yang berdampak langsung pada masyarakat. (osr.timrbi)

Ke Halaman Berita