Penguatan Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas, Kemendikbudristek Gelar Komitmen Bersama


Jakarta — Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dinilai masih belum masif. Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar rapat Penguatan Pembangunan Zona Integritas yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal dan dihadiri oleh para pejabat eselon 1 dan eselon 2 di lingkungan Kemendikbudristek.(19/02)

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Suharti, menyampaikan bahwa capaian Indeks RB Kemendikbudristek pada tahun 2023 sebesar 83,79 dengan predikat Memuaskan dengan catatan. Indeks ini meningkat meningkat dari 78,88 pada tahun 2022. Namun, keberhasilan ini belum diikuti kenaikan jumlah unit kerja yang mendapatkan predikat ZI WBK/WBBM. Kurang optimalnya hasil evaluasi PMPZI di Kemdikbudristek tahun 2023 menjadi perhatian yang penting karena menurunnya kembali jumlah unit kerja yang berhasil meraih predikat ZI WBK/WBBM, dimana tahun 2022 berjumlah 3 unit kerja dan tahun 2023 hanya 2 unit kerja yang berhasil meraih predikat ZI WBK.

Rendahnya hasil capaian pembangunan ZI WBK/WBB mungkin disebabkan, antara lain, pembuktian kita yang belum cukup, masih terdapat satuan kerja yang belum merespons balik catatan penilaian dari TPN, dan pemahaman kita terkait LKE ZI yang masih berbeda-beda sehingga kita perlu memahami benar instrumen pembangunan ZI tersebut.

Plt. Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana, Dian Wahyuni, menyatakan bahwa kondisi saat ini capaian indeks RB Kemendikbudristek sudah tinggi, yaitu sebesar 83,79 (pada tahun 2023), sedangkan target unit kerja ZI WBK/WBBM setiap tahun fluktuatif sekitar 3,5% sampai dengan 17% dari yang diusulkan lulus dan meraih predikat ZI WBK/WBBM dari TPN. Hal ini masih jauh dari target Renstra, 40% satuan kerja yang diusulkan ke TPN mendapatkan predikat ZI WBK/WBBM.

Dian Wahyuni menjelaskan Indikator ZI WBK/WBBM merupakan salah satu indikator capaian dari penilaian Indeks RBI secara keseluruhan terdapat 30 indikator capaian RB, dimana ZI WBK/WBBM merupakan salah satu dari indikator tersebut. Dikatakan secara spesifik Capaian Indeks RB Kemendikbudristek mendapat nilai tinggi 83,79 karena 23 indeks capaian Reformasi Birokrasi yang mendapatkan skor bobot di atas rerata bobot dan 7 indeks mendapatkan skor bobot di bawah rerata bobot yang salah satunya adalah tingkat keberhasilan pembangunan ZI mendapat bobot skor 1,00 dari bobot 3,0.

Disampaikan juga oleh Dian Wahyuni bahwa yang harus dilakukan dalam meningkatkan tingkat keberhasilan unit kerja yang lulus dalam penilaian TPN antara lain meningkatkan pemahaman terkait penilaian ZI WBK/WBBM yang sama antara Tim Penilai Satuan Kerja, Asesor Unit Utama, dan Tim Penilai Internal (Itjen), dengan Tim Penilai Nasional (KemenPANRB) karena keberhasilan penilaian TPN merupakan komitmen bersama seluruh satuan kerja Kemendikbudristek.

Lebih lanjut, beberapa pejabat di lingkungan Kemendikburistek juga menyampaikan perlu adanya pengingat dari Setjen terkait satuan kerja yang akan diusulkan dalam pembangunan ZI WBK/WBBM, perlu adanya strategi dalam upaya mencapai target 40% keberhasilan satuan kerja mendapatkan predikat ZI WBK/WBBM dari yang diusulkan ke TPN, perlu mengoptimalkan penilaian internal, perlu indentifikasi lebih ketat terhadap satuan kerja yang diusulkan ke TPN.

Sebagai penutup kegiatan, Suharti menegaskan kembali perlunya penguatan komitmen bersama. Pelibatan seluruh role manajemen akan sangat berdampak dalam upaya meningkatkan indeks Reformasi Birokrasi Kementerian dan jumlah satuan Kerja yang mendapatkan predikat ZI WBK/WBBM. Penilain Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas adalah cara kita memperbaiki penilaian kinerja menjadi jauh lebih baik.  (Tim RBI, Kemendikbudristek)

Ke Halaman Berita